Prasasti ini ditemukan di sebuah kebun kopi milik
Bapak Salman (almarhum) oleh warga Desa Sojomerto Kecamatan Reban Kabupaten
Batang Provinsi Jawa Tengah kurang lebih sekitar tahun 1940-an. Dibuat kira-kira pada abad ke VII atas perintah Syailendra, seorang raja
dari Kerajaan Sriwijaya yang menyerang Pulau Jawa tahun 684 M.
Prasasti tersebut dibuat dari batu andesit dengan panjang 43 cm, tebal 7 cm, dan tinggi 78 cm. Tulisan Jawa Kuna dipahatkan pada permukaan yang rata, terdiri atas 11 baris yang sebagian barisnya rusak terkikis usia.
Prasasti tersebut dibuat dari batu andesit dengan panjang 43 cm, tebal 7 cm, dan tinggi 78 cm. Tulisan Jawa Kuna dipahatkan pada permukaan yang rata, terdiri atas 11 baris yang sebagian barisnya rusak terkikis usia.
Bunyi tulisan tersebut antara lain :
Sembah kepada Dhewa Syiwa Bathara Paramecwara dan semua Dhewa-dhewa.
Saya hormat kepada “Hiya Mih” adalah yang mulia Dhapunta Syailendra, Santanu adalah nama ayahnya Badhrawati adalah nama ibunya, Sampura adalah nama istrinda dari yang mulia Syailendra.
Saya hormat kepada “Hiya Mih” adalah yang mulia Dhapunta Syailendra, Santanu adalah nama ayahnya Badhrawati adalah nama ibunya, Sampura adalah nama istrinda dari yang mulia Syailendra.
Prasasti Sojomerto ini lebih tua dari prasasti Canggal yang dibuat atas
perintah Sanjaya pada tahun 732 M. Menurut sejarah Indonesia, Syailendra adalah
seorang raja yang keturunannya kawin dengan keturunan wangsa Sanjaya yang
selanjutnya menurunkan raja-raja Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Prasasti bertuliskan huruf Jawa Kuno
ini juga masih berhubungan dengan peninggalan – peninggalan sejarah lain yang
ada di Jawa Tengah, seperti kompleks Candi Gedong Songo, kompleks Candi Dieng
dan kompleks Candi Prambanan yang berlatar belakang agama Hindu. Adapun yang
berlatar belakang agama Budha antara lain ialah, Candi Kalasan, Candi
Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu dan Candi Plaosan.Bahwasanya Prasasti
Sojomerto merupakan Prasasti tertua di Jawa Tengah dan menjadi bukti eksistensi
Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar